
Usaha-usaha dari anak-anak bangsa juga terus dilakukan
untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dalam hal penyampaian proses
pendidikan dengan penggunaan TIK. Semisalnya, baru-baru ini Telkom, Indosat,
dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan
IT untuk pendidikan di Indonesia, dimulai dengan proyek-proyek percontohan.
Telkom menyatakan akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas
infrastruktur jaringan telekomunikasi yang diharapkan dapat menjadi tulang
punggung (backbone) bagi pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan serta
implementasi-implementasi lainnya di Indonesia. Bahkan, saat ini Telkom mulai
mengembangkan teknologi yang memanfaatkan ISDN (Integrated Sevices Digital
Network) untuk memfasilitasi penyelenggaraan konferensi jarak jauh (teleconference)
sebagai salah satu aplikasi pembelajaran jarak jauh.
Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan
sebagai alasan-alasan untuk mendukung pengembangan dan penerapan IIK untuk
pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia.
Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya
pulau yang terpencar-pencar dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak
bersahabat, biasanya diajukan untuk menjagokan pengembangan dan
penerapan TIK untuk pendidikan. TIK sangat mampu dan
dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di bumi
Nusantara, sebab TIK yang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak
jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Demi penggapaian
daerah-daerah yang sulit tentunya diharapkan penerapan ini agar dilakukan
sesegera mungkin di Indonesia.
Terdapat 6 peranan
TIK dalam bidang pendidikan, antara lain :
1. TIK sebagai skill dan
kompetensi
· Penggunaan TIK harus proporsional maksudnya TIK bisa masuk
ke semua lapisan masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing.
2. TIK sebagai
infratruktur pembelajaran
·
Tersedianya bahan ajar dalam format digital
·
The network is the school
·
belajar dimana saja dan kapan saja
3. TIK sebagai sumber
bahan belajar
·
Ilmu berkembang dengan cepat
·
Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
·
Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
·
Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
·
Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang
lama
4. TIK sebagai alat bantu
dan fasilitas pembelajaran
·
Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata
·
Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk
mempercepat penyerapan bahan ajar
·
Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara
lebih luas dan mandiri
·
Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
·
Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga menentukan
proses pemberian fasilitas
5. TIK sebagai pendukung
manajemen pembelajaran
·
Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap
harinya
·
Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan
pengelolaan back office yang kuat
·
Kualitas layanan pada pengeekan administrasi ditingkatkan secara
bertahap
·
Orang merupakan sumber daya yang bernilai
6. TIK sebagai sistem
pendukung keputusan
·
Tiap individu memiliki karakter dan bakat masing-masing dalam
pembelajaran
·
Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu
·
Profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.