WELCOME TO MY BLOG @ UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

Perbedaan DB dan DBMS

       Basis Data adalah sekumpulan data yang saling terkait satu dengan yang lain dan dapat direlasikan kembali dengan data-data selanjutnya yang ingin ditambahkan, apabila DBMS adalah metode atau teknologi yang digunakan untuk mengatur alur dan proses berjalannya dari basis data tersebut. Didalam DBMS ini sendiri ada sistem untuk mengolah basis data tersebut sesuai dengan pelaku dari basis data (Brainware) bisa untuk membuat database/table, menghapus, mengupdate, data-data yang ada didalamnya.

Perbedaan mendasar antara database dengan DBMS adalah :
• Database adalah koleksi terpadu data – data yang saling berkaitan yang dirancang untuk suatu enterprise.
• DBMS adalah koleksi terpadu dari sekumpulan program yang digunakan untuk mengakses dan merawat database.
• Perbedaan mendasar database adalah koleksi data sedangkan DBMS adalah Koleksi Tools/aplikasi yang digunakan untuk operasional Database


Hubungan Antara DBMS dan Aplikasi Basis Data

Aplikasi basis data disusun untuk menjembatani perbedaan pandangan antara end-user dan naïve user, yang dibuat khusus untuk dapat digunakan oleh para pemakai akhir (end-user). Aplikasi ini berisi sejumlah operasi (menu) yang sesuai dengan aktifitas nyata yang dilakukan oleh end-user. Selanjutnya operasi ini akan diterjemahkan oleh aplikasi tersebut menjadi sejumlah operasi Basis -data yang dapat dikenali oleh DBMS.
Terdapat dua model hubungan DBMS dan aplikasi basis data :

DBMS Terpisah dengan Aplikasi


Aplikasi tidak berinteraksi langsung dengan basis data, tapi melalui DBMS sebagai perantara. Bahkan DBMS bisa melakukan aktifitas sendiri yang bisa ditangkap oleh aplikasi. Contoh DBMS : MS SQL Server, Oracle, CA-OpenIngres, Sybase, Informix, IBM DB2. Cocok untuk aplikasi yang single-user atau standalone, dengan beban kerja yang ringan.


DBMS Menyatu dengan Aplikasi



Aplikasi basis data yang dibuat menyatu dengan DBMS pada saat pemakaiannya. Dalam model ini, aplikasi basis data berada ‘dibawah’ DBMS (menjadi sub-ordinate), sehingga DBMS harus diaktifkan lebih dulu sebelum menjalankan aplikasi. Contoh DBMS : dBase III+, FoxBase, FoxPlus, CA-Clipper, MS-Access. Cocok untuk aplikasi yang multi-user, dengan beban kerja yang berat.