WELCOME TO MY BLOG @ UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

STACK ( Tumpukan )

LINEAR LIST
¨      Linear list adalah suatu struktur data yang merupakan himpunan terurut dari satuan data atau dari record.
¨      Elemen yang terdapat dalam daftar disebut simpul/node.
¨      Daftar disebut Linear karena elemen nampak seperti baris, bahwa setiap simpul (kecuali simpul pertama dan terakhir) selalu memiliki elemen penerus langsung (suksesor) dan elemen pendahulu langsung (predesor).
¨    Misalnya didefinisikan suatu linear list A yang terdiri atas T buah elemen sebagai berikut :

A=[ a1,a2,……………, aT ]

    Jika T = 0 , maka A dikatakan sebagai “Null List” (list hampa).
¨      Suatu elemen dapat dihapus (delete) dari sembarang posisi pada linear list .
¨      Suatu elemen baru dapat dimasukkan (insertion) kedalam list dan dapat menempati sembarang posisi pada list tersebut.
¨      Jadi suatu linear list dapat berkurang atau bertambah setiap saat
Contoh : file merupakan linier list yang elemen-elemennya berupa record.
 DEFINISI STACK
STACK adalah suatu bentuk khusus dari linear list di mana operasi  penyisipan dan penghapusan atas elemen-elemennya hanya dapat dilakukan pada satu sisi saja yaitu posisi akhir dari list. Posisi ini disebut puncak atau disebut sebagai “TOP(S)”.
¨      Prinsip Stack adalah LIFO ( Last In First Out ) atau Terakhir masuk pertama keluar.
Setiap elemen tidak dapat dikeluarkan (POP keluar) sebelum semua elemen diatasnya dikeluarkan.

¨      Elemen teratas (puncak) dari stack dinotasikan sebagai TOP(S)
Misal diberikan stack S sebagai berikut :
S= [ S2,S2,………, ST ] è maka TOP(S) = ST
¨      Untuk menunjukkan  jumlah elemen suatu stack digunakan notasi NOEL(S).
Dari stack diatas  maka NOEL(S) = T.
NOEL(S) menghasilkan nilai integer.

Jika diberikan sebuah stack S = [A,B,C,D] maka stack S ini dapat digambarkan sebagai berikut :

 
 OPERASI PADA STACK

1.    CREATE (STACK)
2.    ISEMPTY (STACK)
3.    PUSH (ELEMEN, STACK)
4.    POP (STACK)

Ø  CREATE(S)
Operator ini berfungsi untuk membuat sebuah stack kosong (menjadi hampa) dan didefinisikan bahwa
NOEL (CREATE (S)) = 0 dan
TOP (CREATE(S)) = null / tidak terdefinisi

Ø  ISEMPTY(S)
Operator ini berfungsi  untuk menentukan apakah suatu stack adalah stack kosong (hampa) atau tidak . Operasinya akan bernilai boolean dengan definisi sebagai berikut :
ISEMPTY(S) = true, jika S adalah stack kosong atau NOEL(S) = 0
                                  False, jika S bukan stack kosong atau NOEL(S) ¹ 0
Catatan : ISEMPTY(CREATE(S)) = true

Ø  PUSH(E,S)
¨    Operator ini berfungsi untuk menambahkan satu elemen ke dalam stack . Notasi yang digunakan adalah  PUSH(E,S)
Artinya : menambahkan elemen E ke dalam stack S
¨      Elemen yang baru masuk ini akan menempati posisi TOP jadi TOP(PUSH(E,S)) = E
¨      Akibat dari operasi ini jumlah elemen dalam stack akan bertambah, artinya NOEL (S) menjadi lebih besar atau stack menjadi tidak kosong (ISEMPTY(PUSH(E,S)) = false )

Ø  POP(S)
¨  Operator ini berfungsi untuk mengeluarkan satu elemen dari dalam stack, notasinya POP(S)
¨    Elemen yang keluar dari dalam stack adalah elemen yang berada pada posisi TOP.
¨   Akibat dari operasi ini jumlah elemen stack akan berkurang atau NOEL(S) berkurang 1 dan elemen pada posisi TOP akan berubah.
¨  Operator ini tidak dapat digunakan pada stack kosong, artinya POP(CREATE(S)) = error condition dan
POP(PUSH(E,S)) = S

Catatan : TOP(PUSH(E,S)) = E
 

DEKLARASI STACK PADA BAHASA PEMROGRAMAN


      Dalam bahasa pemrograman, untuk menempatkan stack biasanya digunakan sebuah array. Tetapi perlu diingat di sini bahwa stack dan array adalah dua hal yang berbeda. Misalkan suatu variabel S adalah sebuah stack dengan 100 elemen. Diasumsikan elemen S adalah integer dan jumlah elemennya maksimum adalah 100 elemen. Untuk mendeklarasikan stack dengan menggunakan array, harus dideklarasikan pula variabel lain yaitu TOP_PTR yang merupakan indeks dari array. Variabel TOP_PTR ini digunakan untuk menyatakan elemen yang berada pada posisi TOP dalam stack tersebut. Selanjutnya gabungan kedua variabel ini diberi nama STACK_STRUCT. Kemudian didefinisikan bahwa :

                  NOEL(S) = TOP_PTR
                  ISEMPTY(S) = TRUE, jika TOP_PTR = 0 dan
                                             FALSE, jika TOP_PTR > 0.

Maka bentuk deklarasinya dalam PASCAL adalah :

                  TYPE Stack_Struct = Record
                                                           Stack   : array[1..100] of integer;
                                                           TopPtr : integer;
                                                       End;
                  VAR S : Stack_Struct;

Selanjutnya, untuk keperluan operasi PUSH dan POP harus dibuat suatu prosedur tersendiri, yaitu :

                  PROCEDURE PUSH(Eon : integer);
                  Begin
                        If (S.TopPtr < NoelMax) Then Begin
                                                                        S.TopPtr := S.TopPtr + 1;
                                                                        S.Stack [S.TopPtr] := Eon
                                                                    End
                                                            Else Overflow_Condition
                  End;

                  PROCEDURE POP(Eoff : integer);
                  Begin
                        If (S.TopPtr > 0) Then Begin
                                                            Eoff := S.Stack[S.TopPtr];
                                                            S.TopPtr := S.TopPtr - 1
                                                         End
                                                Else Underflow_Condition         
                  End;

Catatan :
Overflow adalah suatu keadaan di mana kita melakukan operasi PUSH terhadap stack dalam keadaan penuh. Underflow adalah keadaan di mana kita melakukan operasi POP terhadap stack kosong. Eon adalah elemen yang akan dimasukkan ke dalam stack dan Eoff adalah elemen yang akan dikeluarkan dari dalam stack.


PENGGUNAAN/APLIKASI STACK
      Logika stack digunakan untuk menyelesaikan berbagai macam masalah. Antara lain digunakan pada compiler, operating system dan dalam program-program aplikasi. Berikut ini tiga buah contoh aplikasi stack, yaitu :

MATCHING PARENTHESES
      Proses ini dilakukan compiler untuk memeriksa kelengkapan tanda kurung yang terdapat pada suatu ekspresi aritmetik. Sedangkan stack di sini digunakan sebagai tempat prosesnya. Algoritma yang digunakan adalah :

1.   Elemen-elemen suatu ekspresi aritmetik (string) di-Scan dari kiri ke kanan.
2.   Jika ditemukan simbol "(" atau "Left parenthesis", maka simbol tersebut di-push ke dalam stack.
3.   Jika ditemukan simbol ")" atau "Right parenthesis", maka isi stack diperiksa.
         - Jika stack kosong terjadi kesalahan.
            berarti : ada simbol ")", tetapi tidak ada simbol "(" yang seharusnya mendahului.
         - Jika stack tidak kosong artinya ada pasangannya dan langsung di-POP keluar stack.



NOTASI POSTFIX
      Bentuk aplikasi stack yang lain adalah mengubah suatu ekspresi aritmatik (string) ke dalam notasi postfix. Notasi postfix ini digunakan oleh compiler untuk menyatakan suatu ekspresi aritmatik dalam bahasa tingkat tinggi (high level language). Stack digunakan oleh compiler untuk mentransformasikan ekspresi aritmatik menjadi suatu ekspresi dalam bentuk/notasi postfix.

Contoh :
Misal diberikan ekspresi aritmatik : A + B ;
Maka bentuknya dalam notasi postfix menjadi : AB+
Urutan (prioritas) dari operator adalah :
      1.   Perpangkatan (^)
      2.   Perkalian (*) atau Pembagian (/)
      3.   Penjumlahan (+) atau Pengurangan (-)


Aturan yang digunakan dalam proses transformasi tersebut adalah :
1.   Ekspresi aritmatik yang diberikan di- "Scan" dari kiri ke kanan.
2.   Bila simbol yang di-scan adalah "(", maka simbol tersebut di push ke dalam stack.
3.   Bila simbol yang di-scan adalah ")", maka seluruh isi stack di pop keluar mulai dari simbol "(" yang pertama ditemukan dalam stack.
4.   Bila simbol adalah operator, maka dilakukan perbandingan dulu dengan simbol (operator) yang berada pada posisi top dalam stack.
a.   Jika derajatnya setara atau lebih rendah dari simbol yang berada pada posisi top, maka top stack di-pop keluar sebagai output dan simbol yang baru di-push ke dalam stack.
b.   Jika derajatnya lebih tinggi dari simbol yang berada pada posisi top, maka simbol (operator) yang di-scan tersebut di-push ke dalam stack.
5.   Bila simbol yang di-scan adalah operand, maka simbol tersebut langsung sebagai output.
6.   Bila simbol adalah ";" maka seluruh isi stack di-pop sebagai output.

Contoh :
Misal diberikan sebuah ekspresi aritmatik dengan bentuk sbb:

            ( (A + B) * C / D + E ^ F ) / G ;

Selanjutnya akan dicari bentuk ekspresi diatas dalam notasi postfix.
Jadi ekspresi aritmatik : ( ( A + B ) * C / D + E^F ) / G ;
dalam notasi postfix menjadi : AB+D*C/EF^+G/.

PROSES REKURSIF

      Stack juga dapat digunakan untuk menelurusuri suatu program atau procedure yang rekursif.

      Berikut ini sebuah contoh yang menyelesaikannya menggunakan proses rekursif.

Persoalan :
     Agar diperoleh uang sebanyak 1.000.000 rupiah pada 25 tahun yang akan datang,  berapakah banyak uang yang harus didepositokan saat ini. dianggap bahwa tingkat bunga tidak berubah selama 25 yahun yaitu sebesar 8% per_tahun.

      Penyelesaian :
            Untuk menyelesaikan masalah ini akan digunakan logika stack yatiu :
      - pada tahun ke-25 jumlah uang = Rp. 1.000.000,-
      - pada tahun ke-24 jumlah uang = Rp. 1.000.000 / (1 + 0.8)
      - pada tahun ke-23 jumlah uang =
                  .
               dst

Berikut ini sebuh program PASCAL yang mengandung suatu procedure rekursif untuk menghitung jumlah uang diinginkan.

      PROGRAM DEPOSITO ;
      CONST    Goal = 1000000;
                        Rate = 0.08;
      VAR          Ju : Real;
                        Thn: Integer;

      PROCEDURE Hitung (VAR Thn : Integer);
      BEGIN
            IF (Thn > 0) THEN
                                    BEGIN
                                                Ju := Ju/(1.0 + Rate);
                                                Thn := Thn - 1;
                                                Hitung(Thn);
                                    END;
            END;
      BEGIN
            Thn := 25;
            Ju := Goal;
            HITUNG(Thn);
            WRITE(Ju);
      END.
Pemanggilan pertama procedure HITUNG dimana nilai Thn =25
                 

Pemanggilan kedua procedure HITUNG dimana nilai Thn = 24


Pemanggilan ketiga procedure HITUNG, dimana nilai Thn = 23


Setelah 25 kali pemanggilan procedure HITUNG keadaan stack adalah :


MAPPING KE STORAGE DARI STACK
Bentuk mapping ke storage dari stack yang paling sederhana adalah dengan menggunakan pendekatan array satu dimensi. Hal ini karena sarana yang digunakan untuk menyatakan suatu stack adalah array.
     Jika diberikan stack S dengan m elemen maka bentuk mappingnya seperti mapping array satu dimensi dengan m elemen.


Selanjutnya jika terdapat dua stack S1 dan S2 masing-masing dengan jumlah maksimum elemennya adalah M dan N, maka kedua stack ini dialokasikan dalam dengan bentuk sbb:


Konsep mapping seperti diatas dianggap tidak efisien, terutama jika S1 dan S2 tidak penuh pada saat yang bersamaan.

Cara dianggap lebih baik adalah :
Jika diketahui bahwa jumlah elemen S1 dan S2 tidak melebihi jumlah tertentu, misal N.

      NOEL(S1) + NOEL(S2) <= N  



Maka bentuk mapping yang digunakan adalah :